page view stat

Mitos Dan Fakta Penyebab Kanker Payudara


.

MITOS DAN FAKTA PENYEBAB KANKER PAYUDARA

Sekitar 10% dari populasi yang terkena kanker payudara ternyata mempunyai kelainan genetic, yaitu adanya mutasi pada gen BRGA 1 atau 2. Gen yang mengalami mutasi tersebut diturunkan dari orangtua. Bila seseorang mempunyai gen seperti itu maka bisa dipastikan suatu saat akan terkena kanker payudara.

Dibawah ini akan dibahas tenting mitos-mitos yang beredar dan bagaimana fakta sebenarnya.

1. Tidak memakai BRA berkawat

Hal ini murni mitos. Bra berkawat,karena sifatnya yang keras akan menekan payudara,dan itu berisiko membuat payudara terasa nyeri. Bra berkawat yang sudah lama dan posisi kawat yang sudah tidak sesuai akan memberikan rasa tidak nyaman, dan sebaiknya dilepas, karena fungsi kawat itu sendiri hanya sebagai penyangga payudara.

Nyeri pada payudara sering sekali disebut sebagai kanker, padahal kanker stadium dini tidak memberikan keluhaan apapun termasuk nyeri. Dan sampai sekarang tidak terbukti penggunaan bra berkawat sebagai penyebab kanker.

2. Trauma

Penelitian juga menunjukan bahwa trauma juga bukan sebagai penyebab kanker. Tetapi trauma akan menyebabkan pembesaran terhadap kanker yang sebelumnya memang sudah ada kanker.

3. Berat badan berlebih

Sebenarnya lemak belum terbukti sebagai penyebab kanker. Yang terbukti dalam penelitian adalah hormone estrogen sangat berpengaruh terhadap kanker payudara. Estrogen berbahan dasar lemak, umumnya kadar estrogennya lebih tinggi.

Oleh karena itu penderita kanker payudara sebaiknya menjaga berat tubuhnya agar tidak kelebihan lemak yang memicu perkembangan kanker payudara.

4. Konsumsi vitamin D

Vitamin D sering disebut-sebut dapat mencega kanker payudara. JoElle Welsh dari the State University of New York di Albany, meneliti efek vitamin D selama 25tahun. Salah satu penelitiannya, dia mencoba men-treatment sel kanker payudara dengan vitamin D dosis tinggi. Selama beberapa hari, sel kanker payudara tersebut menyusut dan mati. Dia menyatakan vitamin D ternyata punya efek yang sama dengan obat-obatan untuk kanker payudara.

5. Alkohol dan Rokok

Alcohol memang berpengaruh terhadap kanker payudara. Wanita-wanita di negara barat memiliki kebiasaan minum minuman beralkohol, dan penelitian membuktikan sebagian besar penderita kanker disana adalah peminum aktif. Hal tersebut berhubungan dengan metabolism hati. Alcohol memang baik untuk jantung, tetapi hanay 1 sloki per hari, jika lebih pasti akan beresiko.

Kebiasaan merokok belum diketahui berhubungan langsung dengan kanker payudara. Namu rokok merupakan salah satu factor pemicu beberapa macam kanker, seperti kanker paru, serviks, kandung kemih, tenggorokan, hidung dsb.

6. Deodorant dan Meremas payudara

Para peneliti di National Cancer Institute tidak menemukan hubungan langsung antara deodorant dan meremas payudara menyebabkan kanker payudara.

Tips untuk mengetahui adanya kanker payudara atau tidak.

Umumnya kanker payudara biasanya ditandai dengan benjolan di sekitar payudara, untuk kanker stadium 1 besar benjolan akan sebesar 1cm, dan untuk stadium 2 akan sebesar 2cm. untuk orang awam yang tidak perna memeriksa payudaranya sendiri akan merasakan kanker tersebut pada stadium 2. Sedangkan dokter, bisa menemukan benjolan tersebut dalam ukuran 1 cm.

Pemerkisaan payudara sendiri ( SARARI ) dilakukan seminggu setelah menstruasi, lama-lama seseorang akan mengenal payudaranya sendiri. Sedikit saja perubahan akan dikenali degan sendirinya. Hal ini membuat kewaspadaan meningkat, sehingga dapat segera diperiksakan ke dokter.

American Cancer Society menganjurkan prigram priksa dini kanker payudara dengan 3 cara yaitu :

1. Sarari sebulan sekali sejak menginjak usia 20 tahun.

2. Pemeriksaan ke dokter 6 bulan sampai setahun sekali

3. Pemeriksaan mammografi ( USG ) bagi yang berusia 35 tahun keatas.

Your Reply