page view stat

Archive for 2010

What is Love?


.

“Love is the drug and I need to score,” sang Bryan Ferry in the seventies, earning him a smash hit and a small fortune. But apart from being a catchy song lyric, this line is also looking like a scientifically-accurate fact of life.

That’s because, in recent years, researchers have begun to bring the power of modern genetics and neuroscience to bear on the workings of the human psyche, including the “big” question of love and what is it?

Somewhat unromantically, the results of these endeavours are showing is that the simple answer is that love amounts to little more than a chemical addiction. In fact the same brain circuits become active when volunteers in a scanner are shown pictures of their loved ones as when a nicotine-starved smoker lights up their first cigarette of the day! And the molecular clockwork of that lovin’ feelin’ is a small family of nerve transmitter chemicals called oxytocin, vasopressin and dopamine.

Oxytocin is released in the brain during orgasms, during childbirth and by breast feeding, which has led scientists to suspect that it may be linked to mother-baby bonding and that perhaps this, “love” and partner attachments are all a manifestation of the same process.

Experimentally the evidence is quite compelling. Amongst sheep, a mother can be persuaded to foster a lamb that isn’t her own by delivering a brief puff of oxytocin into her nose before introducing the lamb, and unmated female rats become highly maternal around rat pups that they would previously have killed when given a dose of the chemical beforehand.

Humans are affected too. Volunteers given doses of oxytocin develop enhanced sensations of trust for those nearby, become more sensitive to the emotions of others and also spend longer looking at peoples’ faces (as opposed to the breast or trouser region). This suggests that, couples who experience orgasms together are effectively programming each others’ brains to love and trust one another!

But trust also usually demands monogamy, the mediator of which is vasopressin. Studies on voles have shown that a polygamous vole species known as the meadow vole can be transformed into behaving like its monogamous prairie vole cousin either by adding extra vasopressin to its brain or by increasing the brain’s sensitivity to the substance.

The same seems to apply to humans: a study carried out last year in Sweden found that individuals with one variant of a gene used in the brain to detect vasopressin levels were twice as likely to report a recent marital crisis, and only half as likely to be married in the first place, compared with individuals not carrying that form of the gene.

Administering vasopressin to volunteers also produces changes in behaviour. Men adopt a more aggressive posture including looking more menacing and also becoming much more protective of their partners. And when shown photographs of other peoples’ faces they tend to rate them as looking less friendly than they did before vasopressin was given.

So what about the addictive part of love? The sensation that you cannot survive without the other person, and the rush of joy when you see them after being away?

This is down to dopamine, the brain’s pleasure chemical. When nerve cells squirt small amounts of this into a brain region called the nucleus accumbens it produces sensations of euphoria and satisfaction.

We use this circuitry to reward ourselves when we do something right, whether that’s learning a new fact, passing a driving test or making someone happy. It’s the way that the brain reinforces learning and good behaviour. It’s also the target of drugs like cocaine and heroin, which effectively short-circuit this same brain mechanism to achieve their pleasurable effects.

But this is also where Bryan Ferry’s famous lyric comes in, because dopamine lies downstream of the effects of the other two chemical love-drugs, vasopressin and oxytocin. When these chemical signals are active they trigger the release of an addictive surge of dopamine in order to consolidate their effects. So you are, quite literally, getting hooked on your partner.

Being able to distil love down to a series of chemical reactions like this is informative and helpful on the one hand because it will very likely enable scientists and doctors to help patients with conditions like autism, which make it hard for them to form relationships with other people.

But it also opens the door to a much more nefarious future, and in which we will have the pharmacological ability to manipulate love with a drug. For now though, the chat up line “could you just sniff this” should probably serve as a warning...!

Surat Dalam Bhs. Inggris


.

Jakarta, 23 Oktober 2010

Attention

HRD
PT. Daihatsu

Jl. Raya Sudirman No. 18

Dear Sir,

On this good opportunity, I would like to apply as an accounting in your company. My name is Dwi Fajar Wati, 20 years old, female, single, energetic and healthy. I am an accountant and graduated from Gunadarma University.I would like to have career to expand my experience.

My personality as a hard worker and fast learner type of person would bring benefit to your company. I will be very appreciated if you could give in opportunity to work in your company.

in this letter I enclose my curriculum vitae, copy of my id card, a new of my photo

I hope my qualifications and experience meet yours reuquirments to join in your company.

Sincerely,

Dwi Fajar Wati





SEJARAH KOMPUTER


.


SEJARAH KOMPUTER

1. Pengertian Komputer

Komputer adalah alat yang dipakai untuk mengolah data menurut prosedur yang telah dirumuskan. Kata computer semula dipergunakan untuk menggambarkan orang yang perkerjaannya melakukan perhitungan aritmatika, dengan atau tanpa alat bantu, tetapi arti kata ini kemudian dipindahkan kepada mesin itu sendiri. Asal mulanya, pengolahan informasi hampir eksklusif berhubungan dengan masalaharitmatika, tetapi komputer modern dipakai untuk banyak tugas yang tidak berhubungan dengan matematika.

Secara luas, Komputer dapat didefinisikan sebagai suatu peralatan elektronik yang terdiri dari beberapa komponen, yang dapat bekerja sama antara komponen satu dengan yang lain untuk menghasilkan suatu informasi berdasarkan program dan data yang ada. Adapun komponen komputer adalah meliputi : Layar Monitor, CPU, Keyboard, Mouse dan Printer (sbg pelengkap). Tanpa printer komputer tetap dapat melakukan tugasnya sebagai pengolah data, namun sebatas terlihat dilayar monitor belum dalam bentuk print out (kertas).

Dalam definisi seperti itu terdapat alat seperti slide rule, jenis kalkulator mekanik mulai dari abakus dan seterusnya, sampai semua komputer elektronik yang kontemporer. Istilah lebih baik yang cocok untuk arti luas seperti "komputer" adalah "yang memproses informasi" atau "sistem pengolah informasi."

Saat ini, komputer sudah semakin canggih. Tetapi, sebelumnya komputer tidak sekecil, secanggih, sekeren dan seringan sekarang. Dalam sejarah komputer, ada 5 generasi dalam sejarah komputer.

Bagaimanapun juga alat pengolah data dari sejak jaman purba sampai saat ini bisa kita golongkan ke dalam 4 golongan besar yaitu :

1. Peralatan Manual : yaitu peralatan pengolahan data yang sangat sederhana dan factor terpenting dalam pemakaian alat adalah menggunakan tenaga tangan manusia sepenuhnya

2. Peralatan Mekanik : yaitu peralatan yang sudh berbentuk mekanik yang dipergerakkan dengan tangan secara manual.

3. Peralatan Mekanik Elektronik : peralatan yang digerakan secara otomoatis oleh motor elektronik

4. Peralatan Elektronik : Peralatan yang bekerjanya secara elektronik penuh

generasi dalam sejarah komputer.

Sejarah Komputer menurut periodenya adalah:

· Alat Hitung Tradisional dan Kalkulator Mekanik

· Komputer Generasi Pertama

· Komputer Generasi Kedua

· Komputer Generasi Ketiga

· Komputer Generasi Keempat

ALAT HITUNG TRADISIONAL dan KALKULATOR MEKANIK


Abacus, yang muncul sekitar 5000 tahun yang lalu di Asia kecil dan masih digunakan di beberapa http://fadel05.tripod.com/komputer/abacus.jpgtempat hingga saat ini dapat dianggap sebagai awal mula mesin komputasi.

Alat ini memungkinkan penggunanya untuk melakukan perhitungan menggunakan biji-bijian geser yang diatur pada sebuah rak. Para pedagang di masa itu menggunakan abacus untuk menghitung transaksi perdagangan. Seiring dengan munculnya pensil dan kertas, terutama di Eropa, abacus kehilangan popularitasnya.

Setelah hampir 12 abad, muncul penemuan lain dalam hal mesin komputasi. Pada tahun 1642, Blaise Pascal (1623-1662), yang pada waktu itu berumur 18 tahun, menemukan apa yang ia sebut sebagai kalkulator roda numerik (numerical wheel calculator) untuk membantu ayahnya melakukan perhitungan pajak.

http://fadel05.tripod.com/komputer/pascal.gif Kotak persegi kuningan ini yang dinamakan Pascaline, menggunakan delapan roda putar bergerigi untuk menjumlahkan bilangan hingga delapan digit. Alat ini merupakan alat penghitung bilangan berbasis sepuluh. Kelemahan alat ini adalah hanya terbatas untuk melakukan penjumlahan.
Tahun 1694, seorang matematikawan dan filsuf Jerman, Gottfred Wilhem von Leibniz (1646-1716) memperbaiki Pascaline dengan membuat mesin yang dapat mengalikan. Sama seperti pendahulunya, alat mekanik ini bekerja dengan menggunakan roda-roda gerigi. Dengan mempelajari catatan dan gambar-gambar yang dibuat oleh Pascal, Leibniz dapat menyempurnakan alatnya.

Barulah pada tahun 1820, kalkulator mekanik mulai populer. Charles Xavier Thomas de Colmar menemukan mesin yang dapat melakukan empat fungsi aritmatik dasar. Kalkulator mekanik Colmar, arithometer, mempresentasikan pendekatan yang lebih praktis dalam kalkulasi karena alat tersebut dapat melakukan penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian. Dengan kemampuannya, arithometer banyak dipergunakan hingga masa Perang Dunia I. Bersama-sama dengan Pascal dan Leibniz, Colmar membantu membangun era komputasi mekanikal.
Awal mula komputer yang sebenarnya dibentuk oleh seorang profesor matematika Inggris, Charles Babbage (1791-1871). Tahun 1812, Babbage memperhatikan kesesuaian alam antara mesin mekanik dan matematika yaitu mesin mekanik sangat baik dalam mengerjakan tugas yang sama berulangkali tanpa kesalahan; sedang matematika membutuhkan repetisi sederhana dari suatu langkah-langkah tertenu. Masalah tersebut kemudain berkembang hingga menempatkan mesin mekanik sebagai alat untuk menjawab kebutuhan mekanik. Usaha Babbage yang pertama untuk menjawab masalah ini muncul pada tahun 1822 ketika ia mengusulkan suatu mesin untuk melakukan
perhitungan persamaan differensial. Mesin tersebut dinamakan Mesin Differensial. Dengan menggunakan tenaga uap, mesin tersebut dapat menyimpan program dan dapat melakukan kalkulasi serta mencetak hasilnya secara otomatis.

Setelah bekerja dengan Mesin Differensial selama sepuluh tahun, Babbage tiba-tiba terinspirasi untuk memulai membuat komputer general-purpose yang pertama, yang disebut Analytical Engine. Asisten Babbage, Augusta Ada King (1815-1842) memiliki peran penting dalam pembuatan mesin ini. Ia membantu merevisi rencana, mencari pendanaan dari pemerintah Inggris, dan mengkomunikasikan spesifikasi Analytical Engine kepada publik. Selain itu, pemahaman Augusta yang baik tentang mesin ini memungkinkannya membuat instruksi untuk dimasukkan ke dalam mesin dan juga membuatnya menjadi programmer wanita yang pertama. Pada tahun 1980, Departemen Pertahanan Amerika Serikat menamakan sebuah bahasa pemrograman dengan nama ADA sebagai penghormatan kepadanya.
Mesin uap Babbage, walaupun tidak pernah selesai dikerjakan, tampak sangat primitif apabila dibandingkan dengan standar masa kini. Bagaimanapun juga, alat tersebut menggambarkan elemen dasar dari sebuah komputer modern dan juga mengungkapkan sebuah konsep penting. Terdiri dari sekitar 50.000 komponen, disain dasar dari Analytical Engine menggunakan kartu-kartu perforasi (berlubang-lubang) yang berisi instruksi operasi bagi mesin tersebut.
Pada 1889, Herman Hollerith (1860-1929) juga menerapkan prinsip kartu perforasi untuk melakukan penghitungan. Tugas pertamanya adalah menemukan cara yang lebih cepat untuk melakukan perhitungan bagi Biro Sensus Amerika Serikat. Sensus sebelumnya yang dilakukan di tahun 1880 membutuhkan waktu tujuh tahun untuk menyelesaikan perhitungan. Dengan berkembangnya populasi, Biro tersebut memperkirakan bahwa dibutuhkan waktu sepuluh tahun untuk menyelesaikan perhitungan sensus.

http://fadel05.tripod.com/komputer/babbage.gif Hollerith menggunakan kartu perforasi untuk memasukkan data sensus yang kemudian diolah oleh alat tersebut secara mekanik. Sebuah kartu dapat menyimpan hingga 80 variabel. Dengan menggunakan alat tersebut, hasil sensus dapat diselesaikan dalam waktu enam minggu. Selain memiliki keuntungan dalam bidang kecepatan, kartu tersebut berfungsi sebagai media penyimpan data. Tingkat kesalahan perhitungan juga dapat ditekan secara drastis. Hollerith kemudian mengembangkan alat tersebut dan menjualnya ke masyarakat luas. Ia mendirikan Tabulating Machine Company pada tahun 1896 yang kemudian menjadi International Business Machine (1924) setelah mengalami beberapa kali merger. Perusahaan lain seperti Remington Rand and Burroghs juga memproduksi alat pembaca kartu perforasi untuk usaha bisnis. Kartu perforasi digunakan oleh kalangan bisnis dn pemerintahan untuk permrosesan data hingga tahun 1960.

Pada masa berikutnya, beberapa insinyur membuat penemuan baru lainnya. Vannevar Bush (18901974) membuat sebuah kalkulator untuk menyelesaikan persamaan differensial di tahun 1931. Mesin tersebut dapat menyelesaikan persamaan differensial kompleks yang selama ini dianggap rumit oleh kalangan akademisi. Mesin tersebut sangat besar dan berat karena ratusan gerigi dan poros yang dibutuhkan untuk melakukan perhitungan. Pada tahun 1903, John V. Atanasoff dan Clifford Berry mencoba membuat komputer elektrik yang menerapkan aljabar Boolean pada sirkuit elektrik. Pendekatan ini didasarkan pada hasil kerja George Boole (1815-1864) berupa sistem biner aljabar, yang menyatakan bahwa setiap persamaan matematik dapat dinyatakan sebagai benar atau salah. Dengan mengaplikasikan kondisi benar-salah ke dalam sirkuit listrik dalam bentuk terhubung-terputus, Atanasoff dan Berry membuat komputer elektrik pertama di tahun 1940. Namun proyek mereka terhenti karena kehilangan sumber pendanaan.



Pada Perang Dunia Kedua, negara-negara yang terlibat dalam perang berusaha mengembangkan komputer untuk mengeksploitasi potensi strategis yang dimiliki komputer. Pada masa awal perang, kapal-kapal selam Jerman bernama U-Boat menggunakan pesan-pesan yang telah disandi menggunakan alat yang disebut ENIGMA untuk dikirim ke pusat komando. Pada awalnya ENIGMA dirancang oleh seorang penemu amatir dan mantan presiden Amerika Serikat, Thomas Jefferson. Selain itu pada tahun 1941, Konrad Zuse, seorang insinyur Jerman membangun sebuah komputer Z3, untuk mendesain pesawat terbang dan peluru kendali.

KOMPUTER GENERASI PERTAMA

http://fadel05.tripod.com/komputer/Z3.jpg

Pada tahun 1943, pihak Inggris menyelesaikan komputer pemecah kode rahasia ENIGMA yang dinamakan COLOSSUS. Ahli matematika Inggris, Alan Turing membantu merancang mesin ini. Mesin COLOSSUS ini dapat dicatat sebagai komputer digital elektronik pertama di dunia. Di Amerika pada saat itu juga dihasilkan suatu kemajuan lain. Howard H. Aiken (1900-1973), seorang insinyur Harvard yang bekerja dengan IBM, berhasil memproduksi kalkulator elektronik untuk US Navy dengan nama Mark I.

Perkembangan komputer selanjutnya adalah Electronic Numerical Integrator and Computer http://fadel05.tripod.com/komputer/eniac.jpg(ENIAC), yang dibuat oleh kerjasama antara pemerintah Amerika Serikat dan University of Pennsylvania. Komputer ini terdiri dari 18.000 tabung vakum, 1.500 relai, 70.000 resistor, dan 5 juta titik solder. Dengan komposisi tersebut, komputer ini memiliki bobot 30 ton dan membutuhkan daya 160 kilowatt. Komputer ini dirancang oleh John Presper Eckert (1919-1995) dan John W. Mauchly (1907-1980), ENIAC merupakan komputer serbaguna (general purpose computer) yang bekerja 1000 kali lebih cepat dibandingkan Mark I.

http://fadel05.tripod.com/komputer/unvac.gifPada pertengahan tahun 1940-an, John von Neumann (1903-1957) bergabung dengan tim University of Pensylvania dalam usaha membangun konsep desain. Von Neumann mendesain Electronic Discrete Variable Automatic Computer (EDVAC) versinya sendiri dengan nama IAS pada tahun 1945 dengan sebuah memori untuk menampung baik program ataupun data. Kunci utama arsitektur von Neumann adalah unit pemrosesan sentral (CPU), yang memungkinkan seluruh fungsi komputer untuk dikoordinasikan melalui satu sumber tunggal. Arsitektur komputer Von Neumann ini akan menjadi dasar hampir semua komputer digital lebih dari setengah abad kemudian, bahkan hingga saat ini.

Tahun 1951, UNIVAC I (Universal Automatic Computer I) yang dibuat oleh Remington http://fadel05.tripod.com/komputer/tube.jpgRand, menjadi komputer komersial pertama yang memanfaatkan model arsitektur von Neumann tersebut.

KOMPUTER GENERASI KEDUA

Pada tahun 1948 diciptakan transistor di Laboratorium Bell oleh John Bardeen, Walter Brattain, dan William Shockley. Mereka menerima hadiah nobel di bidang fisika pada tahun 1956 untuk penemuan ini. Penemuan ini sangat mempengaruhi perkembangan komputer. Transistor menggantikan tube vakum di televisi, radio, dan komputer. Akibatnya, ukuran mesin-mesin elektrik berkurang drastis.

Komputer transistor pertama dibuat di Laboratorium Lincoln, MIT, sebuah mesin 16 bit dengan nama TX-0 (Transistorized eXperimental Computer 0). Perkembangan selanjutnya adalah dengan munculnya PDP-1 pada tahun 1961. Mesin ini mempunyai word 18 bit sebanyak 4K dan waktu siklus 5 µsecond.

Selanjutnya juga telah dibuat mesin 12 bit bernama PDP-8 yang lebih murah daripada PDP-1. PDP-8 telah melakukan informasi besar, yaitu memiliki bus tunggal bernama omnibus. Bus adalah kumpulan kabel-kabel paralel yang digunakan untuk menghubungkan komponen-komponen sebuah komputer. Arsitektur ini sangat berbeda dengan mesin IAS yang berpusat pada memori dan arsitektur ini diadopsi oleh hampir semua komputer kecil.

IBM juga menciptakan komputer versi 7090 dan 7094 yang memiliki waktu siklus 2 µsecond, http://fadel05.tripod.com/komputer/ibm1401.jpg32 K memori ini, dan word dengan panjang 36 bit. Pada tahun 1964, sebuah perusahaan yang baru berdiri Control Data Corporation (CDC) memperkenalkan komputer 6600, sebuah mesin yang mendekati ideal dan lebih cepat dari 7094. Mesin ini dapat melakukan 10 instruksi yang dijalankan pada saat yang sama.

Salah satu contoh penting komputer pada masa ini adalah IBM 1401 yang diterima secara luas di kalangan industri. Pada tahun 1965, hampir seluruh bisnis-bisnis besar menggunakan komputer generasi kedua untuk memproses informasi keuangan. Program yang tersimpan di dalam komputer dan bahasa pemrograman yang ada di dalamnya memberikan fleksibilitas kepada komputer. Fleksibilitas ini meningkatkan kinerja dengan harga yang pantas bagi penggunaan bisnis. Dengan konsep ini, komputer dapat mencetak faktur pembelian konsumen dan kemudian menjalankan desain produk atau menghitung daftar gaji.

Beberapa bahasa pemrograman mulai bermunculan pada saat itu. Bahasa pemrograman Common Business-Oriented Language (COBOL) dan Formula Translator (FORTRAN) mulai umum digunakan. Bahasa pemrograman ini menggantikan kode mesin yang rumit dengan kata-kata, kalimat, dan formula matematika yang lebih mudah dipahami oleh manusia. Berbagai macam karir baru bermunculan (programmer, analyst, dan ahli sistem komputer). Industri piranti lunak juga mulai bermunculan dan berkembang pada masa komputer generasi kedua ini.

KOMPUTER GENERASI KETIGA

Walaupun transistor dalam banyak hal mengungguli tube vakum, namun transistor menghasilkan panas yang cukup besar, yang dapat berpotensi merusak bagian-bagian internal komputer. Batu kuarsa (quartz rock) menghilangkan masalah ini. Jack Kilby, seorang insinyur di Texas Instrument, mengembangkan sirkuit terintegrasi (IC:integrated circuit) di tahun 1958. IC mengkombinasikan tiga komponen elektronik dalam sebuah piringan silikon kecil yang terbuat dari pasir kuarsa. Para ilmuwan kemudian berhasil memasukkan lebih banyak komponen-komponen ke dalam suatu chip tunggal yang disebut semikonduktor. Hasilnya, komputer menjadi semakin kecil karena komponen-komponen dapat dipadatkan dalam chip. Kemajuan komputer generasi ketiga lainnya adalah penggunaan sistem operasi (operating system) yang memungkinkan mesin untuk menjalankan berbagai program yang berbeda secara serentak dengan sebuah program utama yang memonitor dan mengkoordinasi memori komputer.

KOMPUTER GENERASI KEEMPAT

Setelah IC, tujuan pengembangan menjadi lebih jelas yaitu mengecilkan ukuran sirkuit dan komponen-komponen elektrik. Large Scale Integration (LSI) dapat memuat ratusan komponen dalam sebuah chip. Pada tahun 1980-an, Very Large Scale Integration (VLSI) memuat ribuan komponen dalam sebuah chip tunggal.
Ultra-Large Scale Integration (ULSI) meningkatkan jumlah tersebut menjadi jutaan. Kemampuan untuk memasang sedemikian banyak komponen dalam suatu keping yang berukuran setengah keping uang logam mendorong turunnya harga dan ukuran komputer. Hal tersebut juga meningkatkan daya kerja, efisiensi dan kehandalan komputer. Chip Intel 4004 yang dibuat pada tahun 1971 membawa kemajuan pada IC dengan meletakkan seluruh komponen dari sebuah komputer (central processing unit, memori, dan kendali input/output) dalam sebuah chip yang
sangat kecil. Sebelumnya, IC dibuat untuk mengerjakan suatu tugas tertentu yang spesifik. Sekarang, sebuah mikroprosesor dapat diproduksi dan kemudian diprogram untuk memenuhi seluruh kebutuhan yang diinginkan. Tidak lama kemudian, setiap perangkat rumah tangga seperti microwave oven, televisi, dan mobil dengan electronic fuel injection dilengkapi dengan mikroprosesor.
http://fadel05.tripod.com/komputer/atari.jpg Perkembangan yang demikian memungkinkan orang-orang biasa untuk menggunakan komputer biasa. Komputer tidak lagi menjadi dominasi perusahaan-perusahaan besar atau lembaga pemerintah. Pada pertengahan tahun 1970-an, perakit komputer menawarkan produk komputer mereka ke masyarakat umum. Komputer-komputer ini, yang disebut minikomputer, dijual dengan paket piranti lunak yang mudah digunakan oleh kalangan awam. Piranti lunak yang paling populer pada saat itu adalah program word processing danspreadsheet. Pada awal 1980-an, video game seperti Atari 2600 menarik perhatian konsumen pada komputer rumahan yang lebih canggih dan dapat diprogram.
http://fadel05.tripod.com/komputer/palmtop.jpg Pada tahun 1981, IBM memperkenalkan penggunaan Personal Computer (PC) untuk penggunaan di rumah, kantor, dan sekolah. Jumlah PC yang digunakan melonjak dari 2 juta unit di tahun 1981 menjadi 5,5 juta unit di tahun 1982. Sepuluh tahun kemudian, 65 juta PC digunakan. Komputer melanjutkan evolusinya menuju ukuran yang lebih kecil, dari komputer yang berada di atas meja (desktop computer) menjadi komputer yang dapat dimasukkan ke dalam tas (laptop), atau bahkan komputer yang dapat digenggam (palmtop).
IBM PC bersaing dengan Apple Macintosh dalam memperebutkan pasar komputer. Apple Macintosh menjadi terkenal karena mempopulerkan sistem grafis pada komputernya, sementara saingannya masih menggunakan komputer yang berbasis teks. Macintosh juga mempopulerkan penggunaan piranti mouse.

Pada masa sekarang, kita mengenal perjalanan IBM compatible dengan pemakaian CPU: IBM PC/486, Pentium, Pentium II, Pentium III, Pentium IV (Serial dari CPU buatan Intel). Juga kita kenal AMD k6, Athlon, dsb. Ini semua masuk dalam golongan komputer generasi keempat. Seiring dengan menjamurnya penggunaan komputer di tempat kerja, cara-cara baru untuk menggali potensi terus dikembangkan. Seiring dengan bertambah kuatnya suatu komputer kecil, komputer-komputer tersebut dapat dihubungkan secara bersamaan dalam suatu jaringan untuk saling berbagi memori, piranti lunak, informasi, dan juga untuk dapat saling berkomunikasi satu dengan yang lainnya. Komputer jaringan memungkinkan komputer tunggal untuk membentuk kerjasama elektronik untuk menyelesaikan suatu proses tugas. Dengan menggunakan perkabelan langsung (disebut juga local area network, LAN), atau kabel telepon, jaringan ini dapat berkembang menjadi sangat besar.

KOMPUTER GENERASI KELIMA

Mendefinisikan komputer generasi kelima menjadi cukup sulit karena tahap ini masih sangat muda. Contoh imajinatif komputer generasi kelima adalah komputer fiksi HAL9000 dari novel karya Arthur C. Clarke berjudul 2001: Space Odyssey. HAL menampilkan seluruh fungsi yang diinginkan dari sebuah komputer generasi kelima. Dengan kecerdasan buatan (artificial intelligence atau AI), HAL dapat cukup memiliki nalar untuk melakukan percapakan dengan manusia, menggunakan masukan visual, dan belajar dari pengalamannya sendiri.

Walaupun mungkin realisasi HAL9000 masih jauh dari kenyataan, banyak fungsi-fungsi yang dimilikinya sudah terwujud. Beberapa komputer dapat menerima instruksi secara lisan dan mampu meniru nalar manusia. Kemampuan untuk menterjemahkan bahasa asing juga menjadi mungkin. Fasilitas ini tampak sederhana. Namun fasilitas tersebut menjadi jauh lebih rumit dari yang diduga ketika programmer menyadari bahwa pengertian manusia sangat bergantung pada konteks dan pengertian ketimbang sekedar menterjemahkan kata-kata secara langsung.

Banyak kemajuan di bidang desain komputer dan teknologi yang semakin memungkinkan pembuatan komputer generasi kelima. Dua kemajuan rekayasa yang terutama adalah kemampuan pemrosesan paralel, yang akan menggantikan model non Neumann. Model non Neumann akan digantikan dengan sistem yang mampu mengkoordinasikan banyak CPU untuk bekerja secara serempak. Kemajuan lain adalah teknologi superkonduktor yang memungkinkan aliran elektrik tanpa ada hambatan apapun, yang nantinya dapat mempercepat kecepatan informasi.

Jepang adalah negara yang terkenal dalam sosialisasi jargon dan proyek komputer generasi kelima. Lembaga ICOT (Institute for new Computer Technology) juga dibentuk untuk merealisasikannya. Banyak kabar yang menyatakan bahwa proyek ini telah gagal, namun beberapa informasi lain bahwa keberhasilan proyek komputer generasi kelima ini akan membawa perubahan baru paradigma komputerisasi di dunia.

REFERENSI

  1. http://www.membuatblog.web.id/2010/02/sejarah-perkembangan-komputer.html
  2. http://id.wikipedia.org/wiki/Sejarah_komputer
  3. blog.poltek-malang.ac.id
  4. http://fadel05.tripod.com/komputer/sejarah.html

5. Sudirman, Ivan, Sejarah Komputer, IlmuKomputer.com

ANALISIS FINANCIAL LEVERAGE


.

ANALISIS FINANCIAL LEVERAGE

A. PENGERTIAN FINANCIAL LEVERAGE

Leverage menunjuk pada hutang yang dimiliki perusahaan. Dalam arti harafiah, leverage berarti pengungkit/tuas. Sumber dana perusahaan dapat dibedakan menjadi dua yaitu sumber dana intern dan sumber dana ekstern. Sumber dana intern berasal dari laba yang ditahan, pemilik perusahaan yang tercermin pada lembar saham atau prosentasi kepemilikan yang tertuang dalam neraca. Sementara sumber dana ekstern merupakan sumber dana perusahaan yang berasal dari luar perusahaan, misalnya hutang. Kedua sumber dana ini tertuang dalam neraca pada sisi kewajiban.

Suatu perusahaan dikatakan menggunakan Financial Leverage jika ia menggunakan sebagian dari aktivanya dengan sekuritas pembayaran bunga, misalnya hutang pada Bank, menerbitkan obligasi atau saham preferen. Perubahan EBIT ( Earning Before Interest and Tax ) akan mengakibatkan perubahan EPS ( Earning Per Share ).

Perusahaan yang menggunakan dana dengan beban tetap dikatakan menghasilkan leverage yang menguntungkan (favorable financial leverage) atau efek yang positif kalau pendapatan yang diterima dari penggunaan dana tersebut lebih besar daripada beban tetap dari penggunaan dana itu. Kalau perusahaan dalam menggunakan dana dengan beban tetap itu menghasilkan efek yang menguntungkan dana bagi pemegang saham biasa (pemilik modal sendiri) yaitu dalam bentuknya memperbesar EPS-nya, dikatakan perusahaan itu menjalankan “trading on the eqity”

Dengan demikian “trading on the equity” dapat didefinisikan sebagai penggunaan dana yang disertai dengan beban tetap dimana dalam penggunaannya dapat menghasilkan pendapatan yang lebih besar daripada beban tetap tersebut. Financial leverage itu merugikan (unfavorable leverage) kalau perusahaan tidak dapat memperoleh pendapatan dari penggunaan dana tersebut sebanyak beban tetap yang harus dibayar.

Kebutuhan dana suatu perusahaan dapat sepenuhnya dipenuhi dengan saham biasa, atau sebagian dengan saham biasa dan sebagian lain dengan saham preferen atau obligasi, dimana dua sumber dana yang terakhir adalah disertai dengan beban tetap (dividen saham preferen dan bunga).

Saham biasa adalah saham yang pembayarannya tidak pasti, dimana jumlah dan devidennya tidak tetap, dan pemilik saham biasa memiliki hak suara dalam RUPS

Obligasi adalah surat utang jangka panjang yang diterbitkan oleh pemerintah atau perusahaan.

Saham preferen adalah saham yang mempunyai tingkat presentasi tertentu dan pembayarannya dilakukan terlebih dahulu dalam pembagian deviden, jumlahnya tetap dan telah dinyatakan sebelumnya, namun pemilik saham preferen tidak mempunyai hak suara dalam RUPS.

Untuk menentukan “income effect” dari berbagai pembayaran (mix) atau berbagai alternafif metode pembelanjaan terhadap pendapatan pemegang saham biasa (pemilik modal sendiri) perlulah diketahui tingkat EBIT (Earning Before Interest & Tax) yang dapat menghasilkan EPS (Earning Per Share) yang sama besarnya antara berbagai pertimbangan atau alternative pemenuhan dana tersebut.

Tingkat EBIT yang dapat menghasilkan EPS yang sama besarnya pada berbagai perimbangan pembelanjaan (financing mix) dinamakan “Indifference Point” atau “Break-event point” (dalam financial leverage).

Untuk dapat mengetahui perimbangan pembelanjaan yang mana yang mempunya “income effect” yang terbesar terhadap EPS pada setiap tingkat EBIT, maka perlulah ditentukan lebih dahulu “indifference point” antara berbagai perimbangan pembelanjaan tersebut.

A.1 Indefference point antara utang dengan saham biasa

Saham biassa versus obligasi




Keterangan :

X = EBIT pada Indefference Point

C = jumlah bunga Obligasi

t = tingkat pajak perseroan

S1 = jumlah lembar saham biasa yang beredar, jika hanya menjual saham biasa

S2 = jumlah lembar saham biasa yang beredar jika menjal saham biasa dan obligasi secara bersama-sama

Contoh :

Perusahaan de’Lebaiz mempunyai tingakt EBIT Rp.60.000. perusahaan merencanakan untuk mengadakan perluasan usaha. Untuk itu perusahaan membutuhkan dana Rp. 2.000.000. adapun tambahan dana dapat diperoleh dengan tiga cara sbb :

a. Alternative I seluruhnya diperoleh dari saham biasa dengan nn Rp. 100/lembar.

b. Alternative II diperoleh dari utang/obligasi 15% dengan tingkat bunga 5% dan saham biasa 85%

c. Alternative II diperoleh dari utang/ obligasi 40% dengan tingkat bunga 5% dan saham biasa 60%

Jawab :

Jumlah lembar saham biasa baru :

AL. I = Rp. 2.000.000 : Rp. 100

= 20.000 lembar

AL. II = ( Rp. 2.000.000 : Rp. 100 ) * 85%

= 17.000 lembar

AL. III = ( Rp. 2.000.000 : Rp. 100 ) *60%

= 12.000 lembar

Nilai bunga obligasi baru

AL. I = 0

AL II = (Rp. 2.000.000 * 5% ) * 15%

= Rp. 15.000

AL. III = ( Rp. 2.000.000 * 5% ) * 40%

= Rp. 40.000

Keterangan

Alternative I

Alternative II

Alternative III

EBIT

Bunga obligasi

EBT

Tax 50%

EAT

EPS = EAT : Jmlh lbr saham

Rp. 60.000

Rp. 0

Rp. 60.000

Rp. 30.000

Rp. 30.000

Rp. 1,5

Rp. 60.000

Rp. 15.000

Rp. 45.000

Rp. 22.500

Rp. 22.500

Rp. 1,32

Rp. 60.000

Rp. 40.000

Rp. 20.000

Rp. 10.000

Rp. 10.000

Rp. 0,833

Maka indifference pointnya adalah ;

( alternative 1 dan 3 )

0,5 x

=

0,5 (x - 40.000)


20.000

12.000


0,5 x (12.000) = 20.000 (0,5 x - 20.000)

6.000 x = 10.000 x – 400.000.000

4.000 x = 400.000.000

x = 100.000

x = Rp 100.000,00 ( EBIT pada indefference point )

Apabila diambil alternatif 1 dan 2, hasilnya pun akan sama, yaitu:

Saham Biasa versus Obligasi :

0,5 x

=

0,5 (x - 15.000)


20.000

17.000



0,5 x (17.000) = 20.000 (0,5 x - 7.500)

8.500 x = 10.000 x – 150.000.000

1.500 x = 150.000.000

x = 100.000

x = Rp 100.000,00

Keterangan

Alternative I

Alternative II

Alternative III

EBIT

Bunga obligasi

EBT

Tax 50%

EAT

EPS = EAT : Jmlh lbr saham

Rp. 100.000

Rp. 0

Rp. 100.000

Rp. 50.000

Rp. 50.000

Rp. 2,5

Rp. 100.000

Rp. 15.000

Rp. 85.000

Rp. 42.500

Rp. 42.500

Rp. 2,5

Rp. 100.000

Rp. 40.000

Rp. 60.000

Rp. 30.000

Rp. 30.000

Rp. 2,5

Apabila suatu perusahaan sebelumnya sudah mempunyai obligasi dan akan mengeluarkan obligasi baru, maka rumus perhitungan ”indifference point” di depan perlu diadakan penyesuaian menjadi:



Rounded Rectangle: Saham Biasa versus Obligasi :	(x-C1) (1-t)	=	(x-C2) (1-t) 	S1		S2


Keterangan:

X

=

EBIT pada indifference point.

C1

=

Jumlah bunga dalam rupiah yang dibayarkan dari jumlah pinjaman yang telah ada.

C2

=

Jumlah bunga dalam rupiah yang dibayarkan baik untuk pinjaman yang telah ada (yang lama) maupun pinjaman baru.

t

=

Tingkat pajak perseroan.

S1

=

Jumlah lembar saham biasa yang beredar kalau menjual saham biasa.

S2

=

Jumlah lembar saham biasa yang beredar kalau menjual saham biasa dan obligasi secara bersama-sama.

Contoh:

Perusahaan Jessica memiliki 9000 lembar saham biasa dengan nn Rp. 4000/lembar dan 3% obligasi sebesar Rp. 7.000.000. perusahaan merencanakan untuk mengadakan perluasan usaha. Untuk itu diperlukan dana sebesar Rp. 10.000.000 adapun tambahan dana tersebut dapat diperoleh dengan 3 cara sbb :

a. Seluruhnya diperoleh dari saham biasa dengan nn Rp. 4000/lembar

b. Seluruhnya diperoleh dari obligasi dengan bunga 20%

c. 35% diperoleh dari saham biasa dengan nn Rp. 4000/lembar dan 65% dari obligasi dengan bunga 20%

Perusahaan memperoleh EBIT dan pajak masing2 sebesar Rp. 3.000.000 dan 50%

Berdasarkan rumus di atas maka besarnya indifference point dapat dihitung sbb.:

Jumlah lembar saham biasa baru

AL. a = 9000 + ( 10.000.000 : 4000 )

= 9000 + 2500

= 11.500 lembar

AL. b = 9000 + 0

= 9000 lembar

AL. c = 9000 + (35%(10.000.000 : 4000 )

= 9000 + 875

= 9875

Nilai obligasi baru

AL. a = 3% * 7.000.000

= Rp.210.000

AL. b = ( 3% * 7.000.000 ) + ( 20% * 10.000.000 )

=Rp. 210.000 + Rp. 2.000.000

= Rp. 2.210.000

AL. c = (3% * 7.000.000 ) + ( 65% ( 20% * 10.000.000 )

= Rp. 210.000 + Rp. 1.300.000

= Rp. 1.510.000

Keterangan

Alternative I

Alternative II

Alternative III

EBIT

Bunga obligasi

EBT

Tax 50%

EAT

EPS = EAT : Jmlh lbr saham

Rp. 3.000.000

Rp. 210.000

Rp. 2.790.000

Rp. 1.395.000

Rp. 1.395.000

Rp. 121,30

Rp. 3.000.000

Rp. 2.210.000

Rp. 790.000

Rp. 395.000

Rp. 395.000

Rp. 43,89

Rp. 3.000.000

Rp. 1.510.000

Rp. 1.490.000

Rp. 7 45.000

Rp . 7 45.000

Rp. 75,44

Maka indifference point nya adalah :

( x- 210.000 ) = ( x- 2.210.000 )

11.500 9000

9000x – 1.890.000.000 = 11500x – 25.415.000.000

2500x = 23.525.000.000

X = 9.410.000

Keterangan

Alternative I

Alternative II

Alternative III

EBIT

Bunga obligasi

EBT

Tax 50%

EAT

EPS = EAT : Jmlh lbr saham

Rp. 9.410.000

Rp. 210.000

Rp. 9.200.000

Rp. 4.600.000

Rp 4.600.000

Rp. 400

Rp 9.410.000

Rp. 2.210.000

Rp. 7.200.000

Rp 3.600.000

Rp 3.600.000

Rp. 400

Rp 9.410..000

Rp. 1.510.000

Rp. 7.900.000

Rp. 3.950.000

Rp . 3.950.000

Rp. 400

A.2 Indefference point antara saham prefferen dengan saham biasa

Dalam perhitungan saham preferen perlu diadakannya penyesuaian atau adjustment. Penyesuaian perlu diadakan karena bunga utang merupakan “tax deductible expense “ yang berarti mengurangi pendapatan yang dikenakan pajak ( taxable income ). Sedangkan deviden saham preferen bukan merupakan tax deductible expense. Dalam perhitungannya bunga dikurangi dari EBIT, sedangkan deviden saham preferen diambil dari EAT, deviden saham biasa tingkat bunga dihitung atas dasar sebelum pajak. Sedangkan deviden saham preferen atas dasar sesudah pajak.

Contoh :

Contoh :

Perusahaan de’Lebaiz mempunyai tingakt EBIT Rp.60.000. perusahaan merencanakan untuk mengadakan perluasan usaha. Untuk itu perusahaan membutuhkan dana Rp. 2.000.000. adapun tambahan dana dapat diperoleh dengan tiga cara sbb :

a. Alternative I diperoleh dari saham preferen 40% dengan tingkat bunga 5% dan saham biasa 60%

b. Alternative II diperoleh dari saham preferen 15% dengan tingkat bunga 5% dan saham biasa 85%

c. Alternative III seluruhnya diperoleh dari saham biasa dengan nn Rp. 100/lembar.


Alternatif I

Saham Pref. 40 %

Saham Biasa 60%

Alternatif II

Saham Pref. 15 %

Saham Biasa 85%

Alternatif III Saham Pref. 0 %

Saham Biasa 100%

Saham biasa

Rp 1.200.000,00

Rp 1.700.000,00

Rp 2.0000.000,00

Saham Preferen (5%)

Rp 800.000,00

Rp 300.000,00

Rp 0,00


Rp 2.000.000,00

Rp 2.000.000,00

Rp 2.000.000,00

Jumlah lembar saham biasa

12.000 lbr

17.000 lbr

20.000 lbr

Sebagai langkah pertama adalah mengadakan adjustment mengenai dividen dari “after tax basic” menjadi “before tax basic”, misalnya dengan mengambil alternatif I dan III :

Dividen saham preferen atas dasar sebelum pajak:

=

1

(5% x Rp 8.00.000)

0,5




=

1

Xx Rp 40.000

0,5

=

XRp 80.000

Dengan menggunakan rumus indifference point dapat dihitung indifference point antara saham biasa dengan saham preferen sbb.:

0,5 x

=

0,5 (x – 80.000)


20.000

12.000


0,5 x (12.00) = 20.000 (0,5 x - 40.000)

6.000x = 10.000 x – 800.000.000

4.000 x = 800.000.000

x = 200.000

x = Rp 200.000,00

Indifference point saham biasa – saham preferen sebesar Rp 200.000,00 dan jumlah ini lebih besar daripada indifference point saham biasa – hutang. Pada tingkat EBIT Rp 200.000,00 besarnya EPS pada ketiga alternatif tersebut adalah sama, yaitu:


Alternatif I


Alternatif II


Alternatif III

EBIT

Rp 200.000,00


Rp 200.000,00


Rp 200.000,00

Bunga

Rp 0,00


Rp 0,00


Rp 0,00

Keuntungan Sebelum Pajak (EBT)

Rp 200.000,00


Rp 200.000,00


Rp 200.000,00

Pajak Penghasilan (50%)

Rp 100.000,00


Rp 100.000,00


Rp 100.000,00

Keuntungan Netto sesudah Pajak (EAT)

Rp 100.000,00


Rp 100.000,00


Rp 100.000,00

Dividen saham preferen (5%)

Rp 40.000,00


Rp 15.000,00


Rp 0,00

Tersedia bagi pemegang saham biasa

Rp 60.000,00


Rp 85.000,00


Rp 100.000,00

EPS

Rp 60.000,00


Rp 85.000,00


Rp 100.000,00

Jumlah lembar saham

12.000


17.000


20.000

Pedapatan per lembar saham (EPS) =

EAT T

Jml lembar saham biasa

Rp 5,00


Rp 5,00


Rp 5,00